MENU


Friday, 24 June 2011

Samudera Pasifik, Lautan Terluas dan Terdalam

Kita tahu, bumi tidak hanya terdiri dari daratan tapi juga lautan. Bahkan sebagian besar bumi adalah lautan dan samudera. Nah, tahukah kalian, samudera apa yang paling luas? Ya, samudera Pasifik.

Samudra Pasifik, dalam bahasa Indonesia sering juga disebut Lautan Teduh (pacifico dalam bahasa Spanyol berarti tenang), merupakan samudera terluas di bumi. Ia mencakup sepertiga permukaan Bumi. Terletak di antara Asia dan Australia di sebelah barat, Amerika di sebelah timur, Antartika di sebelah selatan dan Samudra Arktik di sebelah utara. Luasnya 179,7 juta km². Panjangnya 15.500 km dari Laut Bering di Arktik (kutub utara) hingga batasan es di Laut Ross di Antartika, kutub selatan. Bentangan terpanjang dari timur ke barat yaitu 19.800 km, dari Indonesia hingga pesisir Kolombia.

Tak hanya terluas, bagian terdalam bumi juga terdapat di samudera ini, yaitu di Palung Mariana. Palung ini memiliki kedalaman 10.911 meter di bawah permukaan laut. Terletak di bawah Kepulauan Mariana, sebelah selatan Jepang atau sebelah timur Filipina.

Samudra Pasifik memiliki jumlah kepulauan terbanyak, yaitu sekira 25.000 kepulauan. Jumlah ini lebih dari jumlah seluruh kepulauan yang berada di lautan dunia lainnya. Kebanyakan di selatan katulistiwa.

Samudra Pasifik berbatasan dengan banyak lautan, dantaranya adalah Laut Sulawesi, Laut Koral, Laut China Timur, Laut Jepang, Laut China Selatan, Laut Sulu, Laut Tasman dan Laut Kuning. Selat Malaka menghubungkan Samudra Pasifik dengan Samudra Hindia di sebelah barat, dan Selat Magelhaens menghubungkan Samudra Pasifik dengan Samudra Atlantik di sebelah timur.

Nama ‘Pasifik’ diberikan oleh penjelajah Portugis bernama Fernando de Magelhaens. Dalam perjalanannya mengelilingi bumi, ia melintasi samudera ini dan merasakan ketenangan permukaannya.

Tetapi, Samudra Pasifik tidaklah selalu tenang. Samudera Pasifik dikelilingi oleh perbatasan lempeng tektonik yang rawan gempa. Gempa yang terjadi di dasar lautan dapat memicu gelombang tinggi atau tsunami. Perbedaan iklim dan tekanan udara juga bisa memicu banyaknya angin puyuh dan badai yang merusak pulau-pulau yang ada di sekitar samudera Pasifik.

Sumber : http://adzkia.com/