MENU


Friday, 24 June 2011

Pegunungan Jayawijaya, Rumah Salju di Indonesia

Kalian pasti mengira, di Indonesia tak akan ada salju. Letak Indonesia yang berada di sekitar garis katulistiwa tidak memungkinkan terjadinya musim dingin, yang ada hanya musim hujan dan kemarau. Padahal salju hanya bisa terjadi pada musim dingin, saat suhu menjadi sangat rendah.

Tapi tunggu dulu! Di salah satu pulau di Indonesia ternyata terdapat salju. Bahkan salju ini terus ada sepanjang tahun. Salju tersebut berada di puncak gunung yang sangat tinggi, yaitu Pegunungan Jayawijaya di Papua, Indonesia bagian Timur.

Pegunungan Jayawijaya merupakan deretan pegunungan yang terbentang memanjang di tengah provinsi Papua Barat dan Papua (Indonesia) hingga ke Papua Newguinea di sebelah timur. Deretan pegunungan ini memiliki beberapa puncak tertinggi di Indonesia dan merupakan satu-satunya pegunungan di Indonesia dengan puncak yang tertutup oleh salju abadi.

Puncak yang tertinggi adalah Puncak Jaya atau Puncak Carstensz, sering juga disebut dengan Cartensz Pyramide. Tingginya 4.884 meter di atas permukaan laut. Puncak Jaya termasuk dalam salah satu dari tujuh puncak tertinggi dunia (the 7 summit). Puncak inilah yang ditutupi oleh salju abadi.

Nama Cartensz diambil dari nama salah seorang penjelajah dari negeri Belanda, yakni Jan Carstensz. Dialah yang pertama kali melihat dan melaporkan adanya puncak gunung bersalju di daerah tropis, tepatnya di Pulau Papua pada tahun 1623. Namun karena belum bisa dibuktikan dengan pengamatan langsung, laporan itu dianggap mengada-ada. Sebab, bagi orang Eropa, menemukan pegunungan bersalju di tanah tropis adalah sesuatu yang hampir mustahil.

Tiga ratus tahun setelahnya, kebenaran Carstensz baru terungkap. Pada tahun 1899, sebuah ekspedisi Belanda membuat peta pulau Papua dan menemukan puncak gunung yang diselimuti salju sebagaimana dilaporkan oleh Carstensz. Untuk menghormati Carstensz, maka puncak gunung tersebut kemudian diberi nama sesuai namanya. Sedangkan sebutan Puncak Jayawijaya merupakan pemberian Presiden Soekarno setelah berhasil merengkuh kedaulatan Papua Barat dari Belanda.

Salju dan es di pegunungan Jayawijaya jumlahnya mencapai 5 persen dari cadangan es dunia yang berada di luar Benua Antartika. Sayangnya, ancaman pemanasan global menjadikan jumlah es ini terus menyusut. Bahkan bisa jadi, es tersebut akan hilang dari puncak Jaya sebagaimana hilangnya es di puncak gunung Kilimanjaro, Afrika.

Sumber : adzkia.com