MENU


Friday, 24 June 2011

Burung Gelatik Jawa, Pengicau yang Hampir Punah

Badanya kecil, tapi suara kicaunya amat merdu. Dialah burung Gelatik Jawa. Burung asli dari Indonesia, namun kini sudah dipelihara di banyak negara di seluruh dunia sebagai burung hias. Di alam, burung ini ditemukan di padang rumput, sawah dan lahan budidaya di Pulau Jawa dan Pulau Bali.

Burung Gelatik Jawa (Padda Oryzivora, Rice Finch, atau Java Sparrow) adalah sejenis burung pengicau berukuran kecil. Panjang tubuhnya tak lebih dari 15cm. Ciri-ciri burung gelatik jawa yaitu, kepala berwarna hitam, pipi putih dan paruh merah yang berukuran besar. Burung dewasa mempunyai bulu berwarna abu-abu, perut berwarna coklat kemerahan, kaki merah muda dan lingkaran merah di sekitar matanya. Warna burung jantan dan betina serupa, sehingga terkadang sulit untuk membedakan antara burung jantan dan betina. Burung yang masih muda berwarna coklat.

Gelatik Jawa hidup berkelompok. Mereka juga hidup berpindah-pindah untuk mencari tempat bersarang dan makanan. Mereka gemar bersarang pada pohon cemara, celah-celah bangunan tinggi, candi, dan juga di tebing-tebing. Makanan utama burung ini adalah bulir padi atau beras, juga biji-bijian lain, buah, dan serangga. Burung betina menetaskan antara empat sampai enam telur berwarna putih, yang dierami oleh kedua induknya.

Gelatik Jawa termasuk burung yang hampir punah. Populasinya di alam bebas menurun tajam seiring banyaknya penangkapan dan perburuan, serta berkurangnya tempat untuk bersarang. Burung ini banyak dicari oleh para penggemar burung karena kicauannya yang indah.

Selain itu, di beberapa tempat, burung gelatik jawa harus bersaing hidup dengan burung gereja. di alam bebas, burung ini hanya bisa ditemui di Hawaii, Pulau Christmas dan Indonesia. Di Indonesia burung ini masih bisa ditemui di Malang, Magelang, Kepurun, Candi Prambanan, Gua Luweng Gunung Kidul dan Melia Purosani.

Sumber : adzkia.com