MENU


Monday 10 September 2012

Fosil, Jejak Makhluk Hidup Masa Lampau

Rahmat berkunjung    ke sebuah museum purbakala. Di sana ia melihat berbagai peninggalan jaman dulu. Satu yang menarik perhatiannya yaitu beberapa bentuk makhluk hidup yang sudah membatu. Menurut petugas museum, benda inilah yang disebut fosil. Rahmat pun penasaran, apa sih fosil itu?
Fosil adalah sisa-sisa atau bekas-bekas makhluk hidup yang menjadi batu atau mineral. Istilah ‘fosil’ berasal dari bahasa Latin, ‘fossa’ yang artinya ‘menggali keluar dari tanah. Fosil dapat digunakan untuk meneliti umur makhluk hidup yang hidup di masa lampau.
Fosil yang paling banyak ditemukan adalah kerangka yang tersisa seperti cangkang, gigi, dan tulang. Fosil jaringan lunak sangat jarang ditemukan.
Ilmu yang mempelajari fosil adalah paleontologi, yang juga merupakan cabang ilmu arkeologi.
Proses terbentuknya fosil disebut fosilisasi. Fosilisasi merupakan proses penimbunan sisa-sisa hewan atau tumbuhan yang terakumulasi dalam sedimen atau endapan-endapan baik yang mengalami pengawetan secara menyeluruh, sebagian ataupun jejaknya saja.
Pembentuknya fosil memerlukan waktu ribuan bahkan jutaan tahun. Organisme, bisa binatang maupun tumbuhan, terkubur dalam lingkungan yang bebas oksigen. Kebanyakan fosil terbentuk di dasar danau, sungai atau laut, dimana pasir dan lumpur bisa dengan cepat menutup organisme yang mati dan mulai mengawetkannya. Apabila binatang mati di daratan kering, kemungkinan besar mereka akan  membusuk begitu saja.
Beberapa syarat terjadinya pemfosilan yaitu antara lain; organisme mempunyai bagian tubuh yang keras, telah mengalami pengawetan, terbebas dari bakteri pembusuk, terjadi secara alamiah, mengandung kadar oksigen dalam jumlah yang sedikit, dan telah berumur lebih dari 10.000 tahun yang lalu.


Sumber : Adzkia.com

No comments:

Post a Comment