MENU


Saturday, 25 June 2011

Singkong

Yang suka cemilan, pasti kenal keripik singkong! Rasanya yang renyah dan gurih, cocok sebagai teman minum teh atau membaca buku. Nah, kalau yang dari Sunda, pasti kenal peuyeum alias tape singkong. Meski berbeda bentuk dan rasa, tapi keduanya terbuat dari bahan yang sama, yaitu singkong.

Singkong dikenal juga dengan nama ketela pohon atau ubi kayu. Pohon singkong berbatang lunak dan mudah patah. Batang pohonnya bulat dan bergerigi yang terjadi dari bekas pangkal tangkai daun, bagian tengahnya bergabus. Pohon singkong bisa tumbuh hingga setinggi 1-4 meter.

Daun singkong memiliki tangkai panjang dan helaian daunnya menyerupai telapak tangan. Tiap tangkai mempunyai 3-8 lembar daun. Tangkai daun tersebut berwarna kuning, hijau atau merah.

Umbi singkong bentuknya memanjang dengan ujung yang runcing. Daging umbinya berwarna putih atau kekuning-kuningan. Rasanya manis karena banyak mengandung glukosa. Namun ada pula umbi yang berasa pahit karena adanya racun glukosida yang dapat membentuk asam sianida.

Umbi singkong tidak tahan simpan meskipun ditempatkan di lemari pendingin. Gejala kerusakan ditandai dengan keluarnya warna biru gelap akibat terbentuknya asam sianida yang bersifatracun bagi manusia.

Singkong banyak digunakan pada berbagai macam penganan, mulai dari kripik, kudapan, sayuran hingga tape. Bahkan bisa juga dibuat tepung singkong yaitu tepung tapioka. Tepung ini baik untuk pengidap alergi. Selain umbinya, daung singkong juga bisa dimanfaatkan sebagai bahan sayuran.

Sedangkan batangnya bisa ditanam lagi sebagai benih tanaman singkong. Caranya mudah sekali. Batang tanaman singkong yang telah dicabut, dipotong-potong dengan ukuran 20-25 cm. Lalu tancapkan dalam tanah. Dalam beberapa hari akan muncul batang kecil dan daun-daun mudanya.

Sumber : Adzkia.com