MENU


Saturday, 25 June 2011

Mentimun, segar dan menyehatkan

Siapa tak kenal mentimun. Buah ini kerap dijadikan lalapan, alias teman makan sambal. Sering juga dibuat acar, atau dimakan begitu saja sebagai buah. Rasanya menyegarkan karena kandungan airnya yang tinggi.

Tanaman mentimun (Cucumis sativus) adalah tanaman merambat yang mempunyai sulur dahan berbentuk spiral. Daunnya bertangkai panjang, bentuknya lebar bertaju dengan pangkal berbentuk jantung. Ujung daunnya runcing dan tepinya bergerigi. Batangnya berbulu halus.

Tanaman mentimun meniliki dua jenis bunga. Bunga jantan berwarna putih kekuningan, dan bunga betina berbentuk seperti terompet.

Tanaman mentimun hanya sekali menghasilkan buah. Setelah dipanen, maka tanaman akan mati dan harus diganti dengan tanaman baru. Buah mentimun dipanen ketika masih setengah masak. Buahnya tumbuh bergantung, berbentuk lonjong. Saat masih muda, buah mentimun berwarna hijau dengan larik-larik putih. Setelah tua warnanya menjadi kuning kotor. Panjang buahnya kira-kira 10-30 cm. Bijinya banyak, bentuknya lonjong meruncing pipih dan warnanya putih kotor. Mentimun banyak mengandung air.

Selain dimakan sebagai lalapan, mentimun bisa juga digunakan sebagai makanan kesehatan.

Orang Romawi kuno pernah menggunakan mentimun untuk mengobat gigitan kalajengking dan mengompres mata yang lelah. Penduduk Asia minum jus mentimun untuk menyejukkan tubuh pada musim panas. Kandungan airnya yang tinggi menyebabkan mentimun memiliki efek mendinginkan.

Mentimun memiliki kandungan gizi yang tinggi. Beberapa jenis vitamin dan mineral yang terkandung dalam mentimun antara lain kalsium, fospor, zat besi, vitamin A, vitamin C, dan vitamin B1. Sedangkan bijinya banyak mengandung vitamin E.

Mentimun berasal di India dan telah dibudidayakan selama 3.000 tahun di Asia Barat. Mentimun diperkenal ke wilayah Eropa oleh orang-orang Romawi. Catatan budidaya ketimun muncul di Perancis pada abad ke-9, Inggris pada abad ke-14, dan di Amerika Utara pada pertengahan abad ke-16.

Sumber : Adzkia.com