MENU


Saturday, 25 June 2011

Gunung Es

Bongkahan es yang terapung dalam segelas sirup atau semangkuk kolak, pasti bikin segar. Tapi, jika ada bongkahan es raksasa yang mengapung di lautan, apa yang terjadi ya?

Gunung es, atau dalam bahasa Inggris disebut iceberg, adalah suatu bongkahan besar es air tawar yang terapung-apung di laut lepas. Gunung es ini terbentuk akibat adanya pecahan gletser atau lapisan es abadi yang ada di kutub bumi.

Mengapa bongkahan es tersebut tidak tenggelam? Karena massa jenis atau kepadatan es (920 kg/m3) lebih rendah dari air laut (1025 kg/m3). Namun tidak sepenuhnya gunung es tersebut terapung. Bagian yang tampak di permukaan kira-kira hany a 10% dari total volume gunung es, sedangkan yang 90% berada di bawah permukaan laut. Bentuknya pun berbeda antara yang tampak di permukaan dengan yang berada di bawa permukaan laut.

Gunung es umumnya berukuran antara 1 hingga 74 meter di atas permukaan laut, dengan berat 100.000 hingga 200.000 ton. Di bagian utara bumi, gunung es tertinggi terdapat di Atlantik Utara. Tingginya mencapai 168 meter. Gunung es ini berasal dari pecahan gletser di Greenland barat dan bergerak di lautan dengan kecepatan 17 km per hari.

Sedangkan di bagian selatan, ada gunung es B-15. pada bulan Maret 2000, B-15 memisahkan diri dari daratan es di Roosevelt Island, di Antartika (kutub selatan). Gunung es ini lalu pecah menjadi bagian-bagian yang lebih kecil. Pecahan yang terbesar dinamakan B-15A yang berukuran 27×122 km, dengan luas permukaannya 3.100 km2.

Gunung es yang terlepas ke laut lepas dapat membayahakan pelayaran kapal. Jika tak terdeteksi radar, gunung es ini bisa tertabrak dan dapat menghancurkan kapal.

Gunung es juga menjadi tanda pemanasan global. Semakin banyak gunung es terlepas dan mencair menandakan suhu bumi yang semakin tinggi. Mencairnya gunung es juga dapat meningkatkan permukaan air laut.

Sumber : Adzkia.com