Pagi hari, saat matahari mulai terbit, paling asyik jika terdengar kicau burung. Nah, salah satu burung yang suara kicaunya sangat merdu adalah burung Kutilang.
Burung Kutilang atau Cucak Kutilang adalah sejenis burung pengicau dari suku Pycnonotidae. Nama ilmiah spesies ini adalah Pycnonotus aurigaster.Nama ini diambil dari bulu-bulu di bagian perut yang berwarna emas (aurum: emas, gaster: perut). Nama daerah burung ini berbeda-beda.
Orang Sunda menyebutnya cangkurileung, orang Jawa menamainya ketilang atau genthilang, mengikuti bunyi suaranya yang khas. Memang, kelompok burung ini acap terbang dengan ribut, berbunyi nyaring cuk, cuk, ..! ; atau bertengger sambil bersiul berirama yang terdengar seperti ke-ti-lang.. ke-ti-lang!
Burung kutilang menyebar luas di Tiongkok selatan dan Asia Tenggara (kecuali Malaysia), Jawa serta Bali.
Burung ini cukup mungil. Panjang badannya dari ujung paruh hingga ujung ekor hanya sekira 20 cm. Bagian atas punggung dan ekor berwarna coklat kelabu. Sedangkan bagian leher, dada dan perut berwarna putih keabu-abuan. Bagian atas kepala, mulai dari dahi, topi dan jambul, berwarna hitam. Tungging (di muka ekor) nampak jelas berwarna putih, serta penutup pantat berwarna jingga.
Iris mata berwarna merah. Paruh dan kaki hitam.
Burung kutilang liar biasa hidup berkelompok. Mereka tinggal di pohon, bangunan rumah, semak belukar, hingga di hutan-hutang. Mereka makan berbagai jenis buah-buahan dan biji-bijian. Seringkali kawanan burung ini dianggap sebagai pengganggu tanaman, karena gemar memakan pepaya atau pisang yang ditanam oleh para petani. Burung kutilang juga memangsa berbagai jenis serangga, ulat, dan binatang-binatang kecil.
Ketika hendak bertelur, burung kutilang membangun sarang. Sarang kutilang bentuknya menyerupai cawan. Mereka membuat sarang dengan cara menganyaman daun rumput, tangkai daun atau ranting yang halus. Telurnya berjumlah dua atau tiga butir, berwarna kemerah-jambuan berbintik ungu dan abu-abu.
Sumber : adzkia.com